Senin, 13 Juli 2009

Tugas Akhir Kelompok

Disusun oleh :

Syafiqotun Nihayah (4150405020)

Merilla Ayu P. (4150405031)

Hani Widyastuti (4150405042)

Fastariana Nugraheni (4150405045)


Pertanyaan:

  1. Mengapa untuk uji banding 2 variabel dengan menggunakan uji t tidak terdapat uji lanjut, tetapi untuk uji banding lebih dari dua variabel menggunakan Anava terdapat uji lanjutnya? Beri contoh jika ada uji lanjut untuk uji t!
  2. Bagaimana cara pengambilan sampel jika sampel terdiri dari kelas-kelas? Apa namanya?
  3. Apa yang kamu ketahui tentang Anava dua jalan?

Penyelesaian:

1. Uji t hanya digunakan untuk membandingkan satu atau dua variabel, sedangkan untuk lebih dari dua variabel digunakan Anava, dalam hal ini digunakan uji F. Pada uji t tidak ada uji lanjut, tapi biasanya para peneliti ingin mengetahui interval konfidensi dari kedua variabel tersebut karena peneliti ingin memperoleh interval taksiran dimana perbedaan tersebut akan terletak. Lain halnya dengan uji F, uji ini akan mengalami uji lanjut jika hipotesis H0 ditolak, salah satunya yaitu uji Range Berganda Duncan, uji LSD, dll. Hal ini dikarenakan apabila terjadi perbedaan variabel pada uji t, menunjukkan bahwa variabel itu memang berbeda karena jumlah variabel hanya dua. Misal variabel yang akan dibandingkan adalah x1 dan x2. Ini berarti perbedaan tersebut jelas terletak pada pasangan variabel x1 dan x2. Sedangkan pada Anava mengalami penolakan H0 jika terdapat minimal satu pasang variabel yang berbeda sehingga dilakukan uji lanjut untuk mengetahui pasangan variabel mana yang mengalami perbedaan secara signifikan. Misal variabel yang akan dibandingkan adalah x1, x2, dan x3. Kemudian terjadi penolakan H0, maka uji lanjutnya berfungsi untuk mengetahui pasangan variabel mana yang mengalami perbedaan, apakah hanya pasangan variabel x1 dan x2, pasangan variabel x1 dan x3, pasangan variabel x2 dan x3, kedua pasangan, atau ketiga pasangan variabel.

2. Cara pengambilan sampel jika sampel terdiri dari kelas-kelas, dimulai dengan populasi dibagi menjadi beberapa kelompok/kelas sesuai dengan karakteristik yang sama yang dimiliki oleh masing-masing anggota populasi (karakteristik yang dijadikan dasar kesamaan diluar karakteristik yang akan diuji). Kemudian mengambil secara acak sampel dari masing-masing kelompok/kelas. Setiap anggota yang berada di dalam kelas-kelas yang diambil secara acak tadi merupakan sampel yang diperlukan. Pengambilan sampel dengan cara yang telah diuraikan seperti diatas disebut Sampling Acak Berlapis.

3. Anava dua jalan merupakan teknik statistik inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara serempak jika setiap sampel terdiri dari dua kategori atau Anava dua jalan terjadi apabila selain terjadi pembagian kolom, dilakukan juga pembagian pada lajur (baris). Pada Anava dua jalan terdiri dari tiga uji, yaitu:

a. Uji Kesamaan Kolom/Kelas

b. Uji Kesamaan Baris/Kelompok

c. Uji Interaksi

Contoh kasus Anava 2 jalan:

suatu penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh kombinasi perlakuan tiga tingkat kadar air dan tiga tingkat kadar yeast pada aksial pengembangan roti. pengujian setiap kombinasi perlakuan dilakukan dengan lima ulangan.

Berikut datanya:

Penyelesaian:

Data kemudian diolah menggunakan SPSS sehingga diperoleh hasil output sebagai berikut :

¨ Uji kesamaan kolom

Hipotesis :

H0 : Tidak ada perbedaan pengembangan roti akibat pengaruh kadar yeast

H1 : Ada perbedaan pengembangan roti akibat pengaruh kadar yeast

Berdasarkan output Tests of Between-Subjects Effects pada kadar yeast diperoleh nilai sig = 0,000 = 0% kurang dari 5%, berarti H0 ditolak atau H1 diterima. Jadi ada perbedaan pengembangan roti akibat pengaruh kadar yeast.

¨ Uji kesamaan baris

Hipotesis :

H0 : Tidak ada perbedaan pengembangan roti akibat pengaruh kadar air

H1 : Ada perbedaan pengembangan roti akibat pengaruh kadar air

Berdasarkan output Tests of Between-Subjects Effects pada kadar air diperoleh nilai sig = 0,000 = 0% kurang dari 5%, berarti H0 ditolak atau H1 diterima. Jadi Ada perbedaan pengembangan roti akibat pengaruh kadar air.

¨ Uji interaksi baris dan kolom

Hipotesis :

H0: Tidak ada interaksi antara perbedaan kadar yeast dan kadar air terhadap pengembangan roti

H1: Ada interaksi antara perbedaan kadar yeast dan kadar air terhadap pengembangan roti

Berdasarkan output Tests of Between-Subjects Effects pada yeast*kadarair diperoleh nilai sig = 0,000 = 0% kurang dari 5%, berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi ada interaksi antara perbedaan kadar yeast dan kadar air terhadap pengembangan roti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar